Selayang Pandang
- Sejarah berdirinya MTs Al Irsyad Gajah
Berdirinya MTs Ngaluran (Kalitekuk) yang diprakarsai oleh Bapak H. Juwadi Jamhari dan Bapak H. Amir Mahmud membuat Bapak Lurah Solikin selaku Kepala Desa Gajah saat itu tergerak hatinya untuk mendirikan sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di lingkungan Desa Gajah. Oleh karena itu sekitar seminggu setelah berdirinya MTs Ngaluran Bapak Solikin menghubungi Bapak H. Abdul Choliq untuk membicarakan harapannya tersebut. Selanjutnya Bapak Solikin dan Bapak H. Abdul Choliq mengundang Bapak H. Sukarno selaku Pegawai Pengawas atau Penilik PAI Wilayah Kecamatan Gajah untuk dimintai pertimbangan.
Dari hasil pertemuan beliau bertiga disepakati bahwa pada hari Jumat di kediaman Bapak Lurah Solikin mereka akan bersama-sama mengundang para tokoh Desa gajah yang berpotensi membantu terwujudnya sebuah MTs di Desa Gajah untuk membahas rencana tersebut. Para tokoh yang hadir pada pertemuan tersebut adalah:
- Solikin, Lurah Desa Gajah
- H. Abdul Choliq,MT. M.Ag. Pegawai Departemen Agama
- H. Sukarno, Pegawai Departemen Agama
- H. Amir Mahmud, Tokoh Agama
- H. Abdul Wahid, Pegawai Departemen Agama
- Nuryadi, Tokoh Agama
- Ja’far Shodiq, Tokoh Agama
- H. Jazeri, Pegawai PEMDA Kabupaten Demak
- H. Ahmad Musyafa’, Sekretaris Desa Gajah
- H. Abdur Rohman, yang merupakan seorang pengusaha.
Dan hasil dari pertemuan para tokoh tersebut disepakati bahwa akan didirikan sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di lingkungan Desa Gajah.
Menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut, maka dua hari kemudian tepatnya hari Ahad para tokoh tersebut mengundang seluruh potensi pegawai yang ada di Desa Gajah diantaranya H. Hasyim Amron, Juadi, Ahmad Bilkan, Ahmadi dan Khalimi untuk menentukan kapan berdirinya MTs dan nama yang tepat untuk MTs tersebut. Sehingga disepakati nama “Al Irsyad” atas usulan dari Bapak H. Abdul Wahid. Ada beberapa alasan kenapa menggunakan nama “Al Irsyad” , diantaranya adalah :
- Banyak nama madrasah yang lazim dengan nama-nama atau istilah NU
- Pejabat Kementerian Agama pada saat itu banyak diduduki oleh orang-orang Muhammadiyah
Atas dasar tersebut maka dicarilah nama yang dianggap “netral” oleh orang-orang pada umumnya yaitu “Al Irsyad” dan secara kebetulan ada salah seorang tokoh Kyai Desa Gajah yang bernama Kyai Irsyad juga. Sehingga berdirilah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Irsyad Gajah pada tanggal 15 Januari 1978.
Pada awal berdirinya MTs Al Irsyad Gajah, proses pembelajaran bertempat di halaman (serambi) Masjid Gajah yang dimulai dari pagi sampai siang hari menjelang bedug Dhuhur. Karena yang digunakan adalah halaman (serambi) masjid maka mau tidak mau sebelum dhuhur harus sudah selesai karena Masjid akan digunakan untuk jamaah Shalat Dhuhur. Itulah mengapa banyak orang yang menyebut sekolah tersebut adalah sekolah bedug, karena selesai pada saat bedug Dhuhur.
Proses belajar-mengajar di halaman Masjid berlangsung ± 6 bulan (1/2 tahun). Setelah itu pembelajaran dilanjutkan di Gedung Madrasah Diniyah yang merupakan hasil pembangunan Pemerintah Desa Gajah, dimana gedung tersebut terdiri dari 4 lokal yang tiap lokalnya berukuran 6 m x 6 m atau setara dengan ukuran untuk anak MI. Gedung tersebut sebelumnya merupakan Gudang gabah yang dibangun Kembali menjadi Gedung Madrasah Diniyah. Sedangkan oleh Bapak Camat Gajah yaitu Bapak Himawan Gudang gabah tersebut dipindahkan ke Desa Boyolali.
- Pergolakan Politik
Pada saat awal berdiri kondisi MTs Al Irsyad Gajah sangat memprihatinkan. Jumlah siswa hanya 16 orang dan kesemuanya merupakan siswa yang berasal dari Desa Gajah. Madrasah sering ditinggal oleh Bapak untuk kepentingan politik, H. Amir Mahmud dan beberapa guru yang lain perhatiannya terbagi karena mengembangkan Partai PPP-nya, sedangkan guru yang statusnya pegawai pemerintah karena keterpaksaan dan aturan (harus Golkar) maka di dalam madrasah terjadi dilema antara Partai PPP dan Golkar. Dan hambatan semakin bertambah setelah Bapak H. Sukarno dipindahtugaskan ke Kecamatan Dempet.
Pada kurun waktu antara tahun 1978 – 1985 kondisi MTs sangat tersisih, bahkan pernah terjadi plang nama MTs yang terletak di depan Madrasah dirobohkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Tetapi setelah itu pada rentang waktu tahun 1985 – 1987 kondisi MTs berangsur membaik, sudah mulai bisa bergerak dalam masyarakat karena ada Khittah NU dan beberapa tokoh NU ada yang masuk Golkar. Mulai tahun 1985 jumlah perolehan murid juga mulai bertambah, bahkan pernah mengalahkan jumlah murid dari SMP Pemda (SMP N awal) saat itu.
Syarat pendirian Madrasah yang terdaftar oleh Kemenag salah satunya adalah Kepala Madrasah harus orang yang berpendidikan formal. Oleh karena itu disepakati bahwa Kepala Madrasah yang ditunjuk yaitu Bapak H. Abdul Choliq yang merupakan pegawai Kemenag Demak saat itu. Tapi karena merasa menghargai para tokoh yang ada di lingkungan MTs al Irsyad Gajah maka disepakati ada istilah kepala dalam dan kepala luar. Kepala Dalam ditunjuk Bapak H. Amir Mahmud, sedangkan Kepala Luar yaitu Bapak H. Abdul Choliq. Hal ini berlangsung sampai dengan pimpinan MTs dipegang oleh Bapak Kaslan.
- Pembiayaan
Karena MTs Al Irsyad baru berdiri dan baru promosi untuk mencari murid maka tidak memungkinkan dari pihak Madrasah untuk menarik iuran dari wali murid. Jadi sementara waktu terkait pembiayaan ditiadakan. Sebagai solusinya guru dimintai kesadarannya terkait honor, administrasi ataupun perlengkapan pembelajarannya. Hal ini berlangsung kurang lebih 6 sampai 8 bulan, sehingga ada guru yang merasa kurang nyaman dan akhirnya memilih mengundurkan diri dengan alasan kesibukan ataupun yang lainnya.
Berjalannya roda Pendidikan di MTs Al Irsyad Gajah yang tidak didukung oleh dana yang cukup membuat Bapak Ansori bersama Bapak H. Abdul Choliq berinisiatif mendekati orang-orang yang mempunyai rejeki lebih untuk dimintai bantuan. Terkait pembiayaan madrasah, akhirnya mendapatkan solusi dengan dipinjami oleh BKM Demak, pinjaman secara pribadi oleh Bapak H. Abdul Wakhid, pinjaman dari Bapak Musyafak (Carik Gajah) dan sumbangan sukarela dari donatur yang berkenan. Hal ini berlangsung sampai murid-murid duduk di kelas 3 MTs.
Karena murid kelas 3 dituntut dengan adanya ujian maka akhirnya ada sedikit pemasukan dari wali murid terkait uang ujian dan uang semester, itupun tidak sepenuhnya murid-murid tersebut membayar. Sebagai solusi berikutnya akhirnya MTs Al Irsyad dijadikan sekolah Filial dengan kesepakatan nama MTs N Filial Mranggen.
- Pembelajaran di MTs Al Irsyad Gajah
Pengajar MTs Al Irsyad Gajah di awal-awal berdirinya MTs antara lain :
- H. Amir Mahmud (pernah absen mengajar selama ± 1 tahun karena sibuk di Partai)
- H. Sukarno (2 tahun)
- Hasyim Amroni (5 tahun)
- H. Abdul Wahid (3 tahun)
- Juadi (4 tahun)
- Ahmadi (4 tahun)
- Khalimi (1 tahun)
- Tri Harsono (3 tahun)
- Ahmad Bilkhan (3 tahun)
dan dibantu tenaga pengajar dari luar Gajah antara lain Bapak H. Djunaidi dan H. Abdul Aziz.
Kegiatan pembelajaran di MTs Al Irsyad Gajah waktu itu belumlah optimal, tidak sesuai dengan jadwal yang tertera. Yang mengajar tiap harinya tergantung dari guru yang saat itu bisa hadir dan tidak ada kepentingan lain. Agar proses belajar mengajar tetap berjalan, terpaksa guru mengajar tidak sesuai jadwal. Bahkan selama kurang lebih 2 tahun pelajaran Bapak H. Abdul Choliq pernah mengajar 8 mapel sekaligus karena menggantikan guru-guru yang mengundurkan diri dan sering tidak masuk karena ada kepentingan lain.
Semenjak MTs Al Irsyad Gajah menjadi MTs Filial, banyak manfaat yang bisa diambil diantaranya adalah menjadi Sekolah Induk Ujian Negara yang diikuti oleh MTs Swasta yang ada di wilayah Kecamatan Mijen, Dempet dan Karanganyar.
Status MTs Al Irsyad Gajah sebagai MTs Filial berlangsung sampai tahun 1992, setelah itu MTs Al Irsyad ditawari menjadi MTs Negeri oleh Kemenag. Tapi karena mempertimbangkan satu dan lain hal terutama kesejahteraan guru-guru swasta yang sudah lama mengabdi di MTs Al Irsyad maka tawaran itupun ditolak dan status MTs N Filial Mranggen selesai dan kembali menjadi MTs Al Irsyad Gajah.
- Kepala Madrasah dan Akreditasi MTs Al Irsyad Gajah
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Irsyad Gajah adalah Lembaga Pendidikan Islam formal swasta tingkat menengah pertama di bawah pembinaan Departemen Agama, diselenggarakan oleh Yayasan Al Irsyad Al Mubarok Gajah Kabupaten Demak. Lembaga Pendidikan Islam yang seatap dengan Madrasah Diniyah Awaliyah dan Madrasah Aliyah Plus Keterampilan Al Irsyad Gajah.
Sejak awal berdirinya Madrasah yang saat ini dibawah koordinasi Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Kabupaten Demak MTs Al Irsyad Gajah dipimpin Kepala Madrasah diantaranya :
- Drs. H. Abdul Choliq, Tahun 1978-1982
- H. Amir Mahmud, Tahun 1983-1986
- Kaslan, Tahun 1986-1989
- Amir Mahmud, Tahun 1989-1996
- Nur Fauzi, S.Ag, Tahun 1996-1997
- Drs. Sa’dullah, Tahun 1997-2007
- Drs. H. A. Rowi, M.H, Tahun 2007-2009
- Nur Fauzi, S.Ag, M.Pd.I, Tahun 2009-2017
- Khoiron Khatsiro, S.Pd.I, Tahun 2017-2020
- H. Subekan, S.Ag.MH, Tahun 2020-Sekarang
Secara organisatoris, MTs Al Irsyad ini pernah menjadi Filial dari MTs Negeri Mranggen pada tahun 1985 – 1989, yang akhirnya dengan berbagai pertimbangan pada tahun 1989 sampai dengan sekarang tetap berstatus swasta dibawah Yayasan Al Irsyad Al Mubarok Gajah-Demak dan pada tahun 1995 mengikuti akreditasi dengan Status Diakui berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah Nomer: B/WK/5C/PGM/TS/206/1995 Tanggal 25 Oktober 1995. Pada tahun 2010 mengikuti akreditasi kembali dengan Status Terakreditasi A dengan nilai akhir 98 (Amat Baik) sebagaimana surat keputusan Badan Akreditasi nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) Provinsi Jawa Tengah, dan Tahun 2016 mengikuti Akreditasi kembali dengan nilai 98 Peringkat A berdasarkan SK Penetapan Hasil Akreditasi BAP-S/M Nomor 220/BAP-SM/X/2016, Tanggal 29 Oktober 2016, kemudian pada tahun 2021 MTs Al Irsyad Gajah mengikuti Akreditasi kembali dengan Nilai 98 Terakreditasi A (Unggul) berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Nomor: 994/BAN-SM/SK/2021, tanggal 15 Oktober 2021.
- Letak Geografis
Adapun secara geografis, MTS Al Irsyad gajah ini tergolong strategis, karena terletak diluar perkampungan, berdekatan dengan Markas Koramil, BRI Unit Gajah, dan Mapolsek Gajah. Berada di lintasan jalan Gajah Dempet, dan mudah di jangkau dari berbagai penjuru desa dan Kecamatan (Karanganyar, Dempet, Wonosalam, Demak, Mijen) sehingga sangat prospektif jika dikelola secara profesional.
Yayasan Pendidikan Islam Al Irsyad Al Mubarok sejak tahun 1993 berubah menjadi Yayasan Al Irsyad Al Mubarok Gajah, artinya ke depan Yayasan ini tidak hanya bergerak di bidang pendidikan, tetapi mengemban ke sektor sosial keagamaan, ekonomi, maupun pondok pesantren.
Pada perkembangan selanjutnya, guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di Yayasan ini sebagaimana visi dan misinya terutama berakhlakul karimah dan mampu menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang berhaluan Ahlussunnah Waljama’ah.
Lembaga Pendidikan yang dikelola Yayasan Al Irsyad Gajah meliputi :
- Madrasah Diniyah Al Irsyad Gajah Demak
- Madrasah Tsanawiyah Al Irsyad Gajah Demak
- Madrasah Aliyah Al Irsyad Gajah Demak
- Pondok Pesantren Al Irsyad Al Mubarok Gajah Demak