Gajah, 15 Februari 2024 – Dalam upaya memberikan bantuan psikologis bagi anak-anak yang terdampak bencana banjir, mahasiswa Program Studi Psikologi Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) RADEN MAS SAID Surakarta melaksanakan kegiatan trauma healing di Posko MTs Al Irsyad Gajah. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu anak-anak mengatasi stres, kecemasan, dan trauma psikologis yang mungkin mereka alami akibat bencana yang melanda wilayah tersebut.
Dengan semangat kepedulian dan empati, para mahasiswa psikologi Islam UIN RADEN MAS SAID Surakarta membagikan waktu dan pengetahuan mereka kepada anak-anak korban banjir. Mereka mengadakan berbagai kegiatan yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak merasa aman, nyaman, dan mampu mengungkapkan perasaan mereka dengan bebas.
“Kami merasa sangat beruntung bisa memberikan kontribusi positif dalam upaya pemulihan psikologis anak-anak korban bencana banjir ini. Melalui kegiatan trauma healing, kami berharap dapat membantu mereka untuk menghadapi dan mengatasi dampak emosional yang mereka alami,” ungkap salah seorang mahasiswa yang terlibat.
Kegiatan trauma healing melibatkan berbagai aktivitas kreatif dan terapeutik, seperti bermain permainan, mewarnai gambar, mendongeng, dan diskusi kelompok. Selain itu, anak-anak juga diberikan ruang untuk bercerita tentang pengalaman mereka selama bencana, sehingga mereka dapat merasa didengar dan didukung.
“Terima kasih kepada mahasiswa Psikologi Islam UIN RADEN MAS SAID Surakarta atas dukungan dan perhatian mereka kepada anak-anak di Posko MTs Al Irsyad Gajah. Kegiatan trauma healing ini sangat membantu anak-anak untuk mengatasi trauma yang mereka alami akibat bencana banjir,” kata salah seorang pengurus posko.
Posko MTs Al Irsyad Gajah mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa Psikologi Islam UIN RADEN MAS SAID Surakarta dalam menyelenggarakan kegiatan trauma healing ini. Mereka berharap kegiatan tersebut dapat membawa dampak positif bagi anak-anak korban banjir dan membantu mereka pulih secara emosional.
Dalam situasi bencana, perhatian terhadap kesehatan mental anak-anak sama pentingnya dengan perhatian terhadap kesehatan fisik mereka. Dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, sangat berarti dalam membantu proses pemulihan dan pembangunan kembali komunitas yang terdampak.(tok)